Negara manakah yang paling kaya dan termiskin di dunia saat ini? Seperti apakah gambaran perekonomian negara-negara tersebut?
Jika ditanya negara manakah yang paling kaya di dunia saat ini, mungkin sebagian besar akan menjawab Amerika Serikat. Ya, asumsi ini bisa saja muncul karena banyak orang yang beranggapan bahwa Amerika Serikat adalah negara adi daya (super power) yang memiliki ribuan perusahaan besar kelas dunia, dan juga dihuni oleh miliarder miliarder kelas kakap, seperti Bill Gates, Warren Buffett, dan Mark Zuckerberg sang pendiri Facebook. Amerika Serikat memang memiliki pendapatan nasional terbesar dan sering dijadikan tolak ukur perekonomian bagi setiap negara di dunia. Namun, untuk menentukan gelar sebagai “Negara Terkaya Di Dunia” digunakan berbagai metode dan kalkulasi tertentu, salah satunya adalah dengan membandingkan besaran pendapatan nasional bruto atau GDP (Gross Domestic Product).
Indikator dan peringkat GDP Percapita setiap negara dapat menjadi acuan dalam menentukan tingkat kesejahteraan dan kekayaan suatu negara. Secara sederhana, cara untuk menentukan angka GDP Perkapita tersebut adalah dengan membagi tingkat pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduknya di tahun itu.
Daftar Negara Terkaya di Dunia
Berbagai lembaga keuangan (moneter) internasional, seperti IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia (World Bank) telah melakukan riset dan pelaporan terkait GDP perkapita di semua negara. Nah, berdasarkan laporan terakhir yang dipublikasikan oleh IMF, dapat kami sajikan daftar peringkat negara-negara terkaya dan termiskin di dunia untuk tahun 2017 dan sebagai refleksi di tahun 2018 ini.
1. Qatar (US$ 129.726)
Qatar adalah salah satu negara di Timur Tengah yang terletak di sebuah semenanjung kecil di Jazirah Arab. Sebelah selatan perbatasan negeri ini adalah Arab Saudi dan sisanya dibatasi Teluk Persia. Di abad ke-19, perekonomian masyarakat Qatar bertumpu pada industri perikanan dan mutiara. Kemudian mulai surut di tahun 1930-an setelah industri perikanan dan mutiaranya mendapat saingan dari Jepang yang berhasil mengembangkan dan membudidayakan mutiara. Transformasi ekonomi terjadi pada tahun 1940-an, ketika di negara tersebut ditemukan cadangan minyak bumi yang melimpah. Sampai saat ini, Qatar menjadi salah satu negara pengekspor minyak bumi dunia. Negara yang beribu kota Doha ini berhasil memperoleh pendapatan nasional lebih dari 165 miliar dolar pada tahun lalu menurut data Bank Dunia. Dalam data laporan IMF per Oktober 2016, pendapatan GDP perkapita Qatar adalah 129.726 dolar. Ini artinya rata-rata penduduk di negara tersebut dalam setiap tahunnya memperoleh penghasilan sekitar 1,7 miliar rupiah atau kurang lebih Rp 150 juta per bulan.
2. Luxemburg (US$ 101.936)
Pada tahun sebelumnya, negara ini merupakan negara terkaya di dunia, dan kini digeser oleh Qatar. Meskipun merupakan sebuah negara kecil dengan luas sekitar 2.586 km persegi, negara yang memiliki nama resmi Keharyapatihan Luksemburg ini memiliki pendapatan nasional cukup tinggi, yakni lebih dari 1 milyar dolar. Negara Luxemborg ini di kelilingi oleh tiga negara maju yaitu Perancis, Jerman dan Belgia menjadikannya selain kaya di sisi ekonomi juga kaya dalam hal budaya terbukti dari penggunaan tiga bahasa resmi yaitu Perancis, Jerman dan Luxemborg. Negara ini mempunyai tingkat pengangguran dan inflasi yang rendah. Dari sektor industri, kebanyakan di dominasi oleh perindustrian baja, karet, dan lainnya. Pendapatan rata-rata penduduknya setiap tahun adalah 1,3 miliar atau sekitar 110 juta rupiah per bulan.
3. Singapore (US$ 87.082)
Negara di kawasan Asean yang masuk dalam zona “rich country” adalah Singapura. Negara yang terletak di ujung selatan Semenanjung Malaya ini memiliki luas tak lebih dari 716 km persegi (lebih kecil dari pulau Bali) dengan jumlah penduduk sekitar 5,5 juta jiwa. Letaknya yang strategis menjadikan negara Singapura sebagai salah satu kawasan transit tersibuk di dunia. Sumber kekayaan dan pendapatan negara yang pernah bergabung dengan Malaysia tersebut berasal dari sektor pelayanan jasa, industri kimia, dan beberapa sektor ekonomi lainnya. Statistik Singapura merupakan yang paling tinggi di antara negara-negara lainnya yang masuk dalam wilayah Asia dihitung dalam pertumbuhan infrastruktur, rekrutmen pekerja, dan indikasi sosial. GDP per kapita pada tahun lalu di Singapura dilaporkan telah mencapai tingkat USD 87.082 (IDR 1,13 miliar).
4. Brunei Darussalam (US$ 79.710)
Selain Singapura, negara kecil di Asia Tenggara yang tergolong negara makmur adalah Brunei Darussalam. Eskpor minyak mentah dan gas bumi merupakan sumber pendapatan dan menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan Brunei Darussalam, sejak 80 tahun lalu. Negara yang beribu kota Bandar Sri Begawan tersebut tercatat sebagai salah satu eksportir gas alam cair (liquid petrolium gas) terbesar di dunia. Selain itu, perekonomian mereka juga digerakan oleh berbagai perusahaan dalam dan luar negeri, serta didukung oleh pemerintahan yang kuat. Wajar jika negara yang memiliki luas 5.765 km persegi ini punya pendapatan per kapita 79.710 dolar AS atau lebih dari 1,03 miliar rupiah.
5. Kuwait (US$ 71.263)
Sepuluh negara paling makmur memang didominasi oleh Eropa dan Asia, salah satunya adalah Kuwait. Negara Kuwait dilaporkan sebagai salah satu negara Muslim terkaya di dunia dengan catatan tingkat GDP per kapita mencapai USD 71.263 di tahun lalu. Kekayaan yang dimiliki oleh negara monarki ini, 95%-nya berasal dari ekspor cadangan minyak mentah dunia yang mencapai 10% atau sekitar 104 juta barel. Selain itu, dari sektor jasa keuangan, negara yang memakai mata uang Dinar ini juga dikenal memiliki sistem perbankan yang baik dan mumpuni. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya The National Bank of Kuwait sebagai bank terbesar yang ada di Arab.
6. Irlandia (US$ 69.374)
Di posisi ke enam adalah Irlandia, sebuah negara kecil yang terletak di bagian barat laut Eropa. Populasi di negara yang beribu kota Dublin ini berjumlah lebih dari 4 juta jiwa dan termasuk anggota Uni Eropa. Kondisi ekonomi di negara Irlandia tumbuh dengan sangat pesat, pada tahun 1995 sampai 2007. Rata – rata pertumbuhan PDB waktu itu sebesar 6 %. Sayangnya, semenjak terjadinya krisi ekonomi global, tepatnya pada tahun 2008, kegiatan ekonomi dalam negeri menjadi menurun. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap kondisi ekonomi negara Irlandia dan sempat mengalami krisis. Berbagai upaya akhirnya berhasil membawa ekonomi Irlandia berada pada kondisi stabil. Saat ini, pendapatan perkapita penduduknya berada di angka 69.374 dolar atau sekitar 902 juta rupiah.
7. Norwegia (US$ 69.296)
orwegia (Norway) merupakan negara dengan kepadatan penduduk terendah kedua di Eropa. Negara yang beribu kota Oslo ini memiliki cadangan minyak bumi, gas alam, mineral, makanan laut, air segar yang luas. Norwegia juga penghasil minyak dan gas alam per kapita terbesar di luar Timur Tengah. Hampir sebagian besar income negara ini berasal dari dari sektor laut, selain kaya dengan hasil tambang seperti minyak bumi dan gas alam. Luas total Norwegia adalah 385,525 km² dan populasi penduduknya sebesar 4.9 juta. Dengan kondisi negara yang stabil dan maju, Norwegia mampu mencapai pendapatan per kapita sebesar 69.295 dolar AS atau sekitar Rp 900 juta.
8. Uni Emirat Arab (US$ 67.696)
Negara di kawasan timur tengah memang diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah, terutama minyak bumi dan gas alam yang merupakan sumber energi utama bagi industri dan roda ekonomi dunia. Kekayaan Uni Emirat Arab berdasarkan pengeluaran minyak dan gas yaitu 33% dari GDP negara itu. Negara yang beribu kota Abu Dhabi tersebut merupakan negara penghasil minyak ketiga terbesar di kawasan teluk setelah Arab Saudi dan Iran. Sejak 1973, United Arab Emirates telah mengalami perubahan dari negara kecil yang terletak di gurun menjadi negara modern dengan taraf kehidupan yang tinggi. Selain minyak dan gas, sektor yang turut andil mendorong perekonomian UEA adalah pelayanan dan telekomunikasi. GDP perkapita Uni Emirat Arab berada di kisaran 67.696 dolar atau sekitar 880 juta rupiah.
9. Swiss (US$ 59.375)
Swiss adalah negara yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari Pegunungan Alpen. Swiss dikenal sebagai negara netral namun tetap memiliki kerja sama internasional yang kuat. Selain aktivitas di sektor ekspor bahan kimia dan mesin industri, negara yang beribu kota Bern ini juga dikenal sebagai pusat perbankan dan investasi terbaik di dunia. Tak heran, jika banyak miliarder dunia, termasuk orang kaya di Indonesia yang menanamkan saham dan berinvestasi di negara ini. Sejumlah kotanya juga berkali-kali didaulat sebagai negara dengan standar kehidupan terbaik di dunia. Swiss juga mendapatkan rating tertinggi di Eropa untuk Indeks Kebebasan Ekonomi 2010. Pendapatan per kapita negara ini pun lebih tinggi daripada kebanyakan negara Eropa Barat lainnya, dan Jepang. Tahun lalu GDP Swiss tercatat pada angka 59.375 dolar atau sekitar 772 juta rupiah.
10. Hongkong (US$ 58.094)
Di posisi sepuluh besar ada Hong Kong, sebuah daerah administratif China yang terletak di bagian tenggara Tiongkok di Pearl River Estuari dan Laut Tiongkok Selatan. Sebagai salah satu pusat keuangan dunia, Hong Kong memiliki sistem ekonomi kapitalis yang ditandai dengan pajak rendah dan perdagangan bebas. Mata uang Dolar Hong Kong adalah mata uang terbanyak diperdagangkan kedelapan di dunia. Hong Kong menjadi pusat penting bagi perdagangan dan keuangan dunia, dan banyak menjadi kantor pusat korporat-korporat besar di kawasan Asia Pasifik. Sektor pariwisata juga menjadi salah satu daya dorong perekonomian Hongkong. Daerah yang kecil dengan jumlah penduduk yang besar, yakni sekitar 7,5 juta jiwa membuat Hong Kong sebagai salah satu kawasan padat penduduk. Namun demikian, daerah ini tetap menjaadi kawasan yang memiliki pendapatan perkapita tinggi, yakni sekitar 58.094 dolar atau lebih dari 755 juta rupiah.
Daftar Negara Termiskin di Dunia
Daftar peringkat sepuluh negara yang dijuluki sebagai negara terkaya di dunia telah dipaparkan di atas. Sebagai penyeimbang informasi tersebut, kami sajikan pula 10 negara yang dianggap paling miskin di dunia dengan pendapatan perkapita yang rendah. Berikut ini adalah uraiannya, dimulai dari rangking ke sepuluh.
10. Madagaskar (US$ 1.504)
Republik Madagaskar, dalam bahasa Malagasy Repoblikan’i Madagasikara, adalah sebuah negara pulau di Samudra Hindia, lepas pesisir timur Afrika. Luas wilayahnya sekitar 587.041 km persegi dengan julah penduduk mencapai 23 juta jiwa. Negara yang beribu kota Antananarivo ini termasuk negara miskin dengan pendapatan perkapita sekitar 1.504 dolar atau 19,5 juta rupiah atau rata-rata setiap penduduknya hanya memperoleh penghasilan 1,6 juta rupiah per bulan.
9. Eritrea (US$ 1.321)
Lebih miskin dari Madagaskar adalah Eritrea, sebuah negara yang terletak di bagian timur laut Afrika. Eritrea berbatasan dengan Sudan di sebelah barat, Ethiopia di selatan, dan Djibouti di tenggara. Negara yang merdeka tahun 1993 ini memiliki penddapatan perkapita pada angka 1.321 dolar atau hanya 17,1 juta rupiah.
8. Guinea (US$ 1.271)
Republik Guinea adalah sebuah negara miskin yang terletak di kawasan Afrika Barat. Guinea memiliki luas 246.000 kilometer persegi (94.981 mil persegi). Bentuknya seperti bulan sabit, dan batas barat dan selatannya adalah Samudera Atlantik. Guinea bertetanggaan dengan Sierra Leone, Liberia, dan Pantai Gading. Sungai Niger bermulai di Guinea dan terus hingga ke arah timur. Ekonomi utama tergantung pada sektor pertanian. Beberapa produk utama untuk ekspor antara lain ikan, kacang mede dan kacang tanah. Negara yang beribu kota Conakry ini memiliki pendapatan perkapita sebesar 1.271 dolar Amerika.
7. Mozambik (US$ 1.228)
Di urutan ke 7 sebagai negara termiskin adalah Mozambik dengan GDP perkapita sebesar 1.228 dolar. Kondisi alam yang gersang dan tandus pada sebagian wilayah Afrika memang membuat banyak negara di benua hitam tersebut terjerat dalam kemiskinan dan kelaparan, termasuk juga Mozambik yang terletak di benua Afrika bagian selatan. . Perekonomian negara Mozambik sebagian besar bergantung pada pertanian, namun industri, terutama makanan dan minuman, pabrik kimia, aluminium, dan produksi minyak bumi semakin bertambah, begitupun dengan sektor pariwisata.
6. Malawi (US$ 1.139)
Dengan pendapatan perkapita hanya sebesar 15 juta rupiah, kondisi ekonomi Republik Malawi tentu lebih parah dari Mozambik. Negara yang beribu kota Lilongwe ini merupakan negara Afrika yang terletak bagian selatan, dan berbatasan langsung dengan Mozambik.
5. Niger (US$ 1.113)
Republik Niger (bukan Nigeria) adalah sebuah negara yang terkurung oleh daratan (landlocked) di bagian barat Afrika. Niger berbatasan dengan Nigeria dan Benin di sebelah selatan; Mali di barat; Aljazair dan Libya di utara; dan Chad di sebelah timur. Pusat kegiatan ekonomi terkonsentrasi di sekitar lahan yang subur di selatan negeri, ekspor bahan baku, terutama bijih uranium. Wilayah yang kering dan sebagian merupakan daerah gurun menjadikan negara yang beribu kota Niamey ini larut dalam kemiskinan dengan pendapatan perkapita hanya di angka USD 1.113 atau 14 juta rupiah (Rp 1,2 juta/bulan).
4. Liberia (US$ 882)
Republik Liberia adalah sebuah negara di pesisir barat Afrika yang berbatasan dengan Sierra Leone, Guinea, dan Pantai Gading. Baru-baru ini Liberia dilanda dua perang saudara (1989–1996 dan 1999–2003) yang mengakibatkan ratusan ribu penduduknya mengungsi sekaligus menghancurkan ekonomi Liberia. Ekonomi Liberia sangat bergantung kepada ekspor bijih besi. Sebelum tahun 1990 Liberia juga mampu mengekspor karet. Namun, pecahnya perang saudara yang berpanjangan telah menghancurkan banyak infrastruktur negara, sehingga Liberia sangat tergantung kepada bantuan luar negeri. Pada 2005 negara ini memiliki tingkat pengangguran 85%, terburuk di dunia. Tingkat GDP perkapita negara yang beribu kota Monrovia ini hanya 882 dolar atau 11,5 juta rupiah.
3. Burundi (US$ 818)
Di posisi ke tiga termiskin adalah negara Burundi yang beribu kota Bujumbura. Burundi adalah sebuah negara tanpa laut di daerah Danau Besar di tengah benua Afrika. Meskipun telah merdeka sejak tahun 1962 dari Belgia, negara berpenduduk 10 juta jiwa ini tetap tak mampu bangkit dari kemiskinan. Selain sumber daya alam yang tak berlimpah, konflik dan perang antar suku sering kali membuat perkembangan menjadi terhambat. Pendapatan perkapita negara Burundi hanya sebesar 818 dolar amerika.
2. Kongo (US$ 784)
Republik Demokratik Kongo, (sebelumnya bernama Zaire antara tahun 1971 dan 1997), adalah sebuah Negara di Afrika bagian Tengah. Perang saudara dan kekerasan yang berkepanjangan telah menghancurkan infrastruktur dan perekonomian negara tersebut. Sumber daya mineral yang berlimpah banyak habis digunakan untuk mendanai perang dan keuntungan bagi segelintir orang. Negara yang beribu kota Kinshasa ini merupakan negara paling miskin ke dua, dengan pendapatan per kapita hanya 784 dolar atau 10,2 juta rupiah.
1. Republik Afrika Tengah (US$ 656)
Negara paling miskin di dunia saat ini adalah Republik Afrika Tengah, sebuah negara di pedalaman Afrika yang berbatasan dengan Chad, Sudan, Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo dan Kamerun. Dahulu negara ini merupakan koloni Perancis bernama Ubangi-Shari, yang mencapai kemerdekaan pada 1960. Negara yang beribu kota Bangui ini memiliki iklim tropis. Wilayah utaranya ialah tempat angin harmattan, yang panas, kering, dan membawa debu. Bagian utaranya menjadi tempat desertifikasi, dan timur lautnya bergurun. Bagian lainnya mudah kebanjiran dari sungai sekelilingnya. Sektor pertanian memang menjadi andalan bagi penduduk di negara ini, disamping juga perikanan dan pertambangan mineral. Negara ini sering mengalami dampak inflasi, sehingga pendapatan per kapitanya hanya di angka 656 dolar, sekitar 8,5 juta rupiah. Ini artinya, penduduk yang berpenghasilan hanya mampu memperoleh income sebesar 710 ribu rupiah per bulan.
Lalu, bagaimanakah dengan posisi Indonesia? Berdasarkan data IMF seperti yang dimuat pada situs GFMag, negara Indonesia berada di rangking ke-100 dari 189 negara. Tingkat produk domestik bruto (PDB) berdasarkan daya beli parity (PPP) per kapita berada di angka 11.699 USD atau sekitar 152 juta rupiah.
Sumber : diedit.com
a HOW TO INVEST The Importance of Financial Investments
If you're just starting out, beginning an investment program may be something that hasn't been on your radar. You may be more concerned with how to pay for items like food and gasoline. However, if you can scrape together even a small amount of money for investment purposes, you'll be on your way to creating a much rosier financial picture in the years to come.
Beating InflationIn addition to making for uncomfortable sleeping, stuffing your money under a mattress does little to mitigate the impact of inflation over time. Putting your money in a regular bank savings account won't help much either because of the typically minuscule interest rates. While placing your money in investment vehicles, such as stocks and mutual funds, introduces an element of risk, you stand a much better chance of outpacing the inflation rate throughout a period of years.
Saving for Retirement
Depending solely on social security benefits as your source of retirement income probably won't cut it unless you plan to subsist on a diet of rice and water. Unless your company offers a sizable pension plan, you will probably need to start an investment program as early as possible to ensure a comfortable retirement. IRAs offer an easy way to invest for retirement and also provide certain tax benefits. If your employer offers a 401k plan, you can benefit from the matching funds that many companies will deposit in your account on your behalf.
Putting Your Money to Work
If you have a job, you're undoubtedly familiar with the concept of working for your money. Investing allows you to turn the tide by making your money work for you. Through the magic of compound interest, for example, your accumulated interest actually earns additional money without you having to lift a finger. Consequently, your original investment can multiply greatly over time. For example, if you invested $1,000 at an interest rate of 7 percent compounded annually, your investment would grow to $7,612.26 after 30 years.
Financial Resource
Some investments can fulfill more than one financial purpose and serve as a valuable resource. For instance, when you purchase a home, it may appreciate in value and yield a handsome profit when you sell it. Additionally, as you make your monthly mortgage payments you build up equity, which is the amount of your ownership stake in the property. You can borrow against your accumulated equity by taking out a home equity loan or home equity line of credit to help you more immediate financial needs.
HOW TO INVEST Five Key Points to Consider Before Investing
So you and your special someone are thinking about beginning an investment program. That's a wise move because the earlier you start investing the more time your nest egg has to grow. Invest only $250 a month for 20 years at 5 percent interest and you'll have $102,758. Increase the rate of return to 8 percent and the total jumps to $147,255.
Financial Fitness
Before you start socking away money in an investment account do a fitness check on your finances. Your savings account should total from three to six months of living expenses before you start playing the stock market. It doesn't make sense to invest money until you've paid off your credit card balances. The average credit card interest rate on new credit cards as of June 8, 2012, is 14.9 percent according to FoxBusiness.com.
Risk Tolerance
Different types of investments have different levels of risk. A savings account has very little risk, but then the rate of return is low as well. Money markets are rather safe. Mutual funds spread the risk because a number of companies make up the mutual fund's portfolio. Investing in individual companies can pay off handsomely or help you lose money. If you get butterflies at the mere thought of losing any of your investment then consider a low risk investment strategy.
Goals
Determine your goals. Sit down with each other and your favorite beverage and hash out why you want to invest, how much you plan on investing each month and what you hope your investment portfolio will total at the end of one year, two years, five years and 10 years. Consider that as your life changes your goals may change. While your current goal may be to save enough for a down payment on a home, in 15 years you may be looking at funding your kids' college education.
Diversification
All your eggs in one basket is a bad investment strategy. In other words don't put all your money in tech stocks, gold or your cousin's Vinny's pizza parlor. Diversify your investment portfolio, so that if one investment tanks, the others won't be affected. That includes any investing in your employer's stock. If your employer goes bankrupt, not only have you lost your job, you've lost your investments. Consider liquidity as well as risk. Getting cash out of your money market takes place nearly instantaneously. Artwork, collectibles and antiques may take weeks to sell and depending on the market, may not yield as much as you hoped.
Time and Knowledge
Getting up to speed on what to invest in takes time and knowledge. If that doesn't appeal to either of you, consider a financial planner or adviser. Planners are paid on a commission based on what you invest in or a flat fee based on how much time he spends with you.